You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Nelelamadike
Desa Nelelamadike

Kec. Ile Boleng, Kab. Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Selamat datang di Website Desa Nelelamadike,  Kecamatan Ile Boleng Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Semoga media informasi dan komunikasi ini dapat bermanfaat untuk kemajuan desa.  Mari kerja bersama demi kemajuan desa, dalam bingkai Desa Membangun-Kota Menata untuk Nelelamadike yang lebih baik.

PENGELOLAAN JAGUNG TITI

Administrator 12 September 2019 Dibaca 1.132 Kali

Jagung titi merupakan salah satu makanan khas di kalangan suku Lamaholot khususnya di wilayah Flores Timur dan juga menjadi produk local serta produk unggulan untuk kebutuhan hidup. bagi Ibu-Ibu di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Makanan yang rasanya gurih dan kriuk ala kerupuk ini pengelolaannya sangatlah mudah yang mungkin agak sulit bagi yang baru mencoba. Makanan dengan bahan dasar jagung ini dikelola dengan alat dan bahan yang sederhana dan alami. Hanya bermodalkan satu batu berukuran kurang lebih 15-30 cm yang permukaannya ceper dan licin. pasangan dari batu ceper ini adalah batu pantai dengan ukuran kurang lebih 12 cm. Dalam bahasa Lamaholot ( Bahasa untuk wilayah Flores Timur, Solor dan Lembata) Kedua batu tersebut biasa disebut dengan Wato Ina no Wato An'a. Wato In'a yang artinya batu yang lebih besar sedangkan Wato an'a batu yang lebih kecil. Kedua batu ini digunakan untuk meniti jagung yang sudah dioseng sehingga bentuknya menjadi seperti emping melinjo yang ada di pulau Jawa. Alat osengnya terbuat dari 'KEWIK" (Periuk kecil yang terbuat dari tanah liat). Periuk tersbut ditaru di atas bara api dengan tungku batu yang dibuat berbentuk huruf U ataupun V. untuk mengosengnya tidak harus menggunakan sendok goreng atau senduk lainnya hanya menggunakan satu kayu kecil. Kayu tersebut diputar-putar di tengah kumpulan biji jagung yang ada di dalam kewik tadi. Agar proses pematangannya merata. Setelah matang jagung diambil dengan tangan kosong tanpa alas apapun. Jadi yang meniti jagung harus membiasakan tangannya tahan panas. Di samping batu yang lebih besar harus ada keleka (Wadah) yang terbuat dari anyaman daun lontar yang digunakan untuk menyimpan jagung yang sudah dititi. Nah, itu saja cara pengelolaannya, selanjutnya bisa dijual di Pasar oleh Ibu-ibu ataupun untuk hidangan di rumah. Dan pada umumnya acara adat di wilayah Flores Timur, jagung titi menjadi menu utama untuk disajikan sebagai salah satu syarat kebudayaan suku Lamaholot. Dan pada saat ini ada beberapa pengusaha kecil mulai mengelolanya kembali dan dijual dalam bentuk yang lebih rapih. akhirnya terima kasih bagi para pembaca. semoga bermanfaat. Penulis Natalia Uba Arakian

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image